Siapa tak bahagia ketika anak lahir dengan selamat? Setelah sembilan bulan menanti. Penuh harap, dan cemas. Sekian jam, bahkan hari, seorang istri merintih sakit dalam proses persalinan. Sementara sang suami, mendampingi dengan perasaan campur aduk.
Tatkala tangisan bayi mungil membahana di ruangan bersalin, rasa sakit seorang ibu seketika seolah sirna. Rasa sakit tak terhingga seolah nyawa hendak dicabut malaikat, tergantikan rasa lega, dan bahagia. Perasaan haru biru, suka cita menyambut kelahiran sang buah hati.
Seorang suami memncarkan pesona kebahagiaan, karena ia benar-benar menjadi seorang ayah. Menanti buah hati butuh perjuangan, dan pengorbanan. Bagi sepasang suami-istri, kelahiran seorang anak adalah kebahagiaan tiada tara.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS: Ali Imran Ayat: 14)
Sudah menjadi fitrah, bahwa kelahiran anak membuat pandangan kehidupan manusia menjadi lebih indah. Ada keceriaan di dalam keluarga. Melihat anak masih bayi. Melihat pola gerak. Mendengar suara. Ya anak merupakan kebahagiaa sekaligus ujian bagi insan beriman.
Seorang hamba yang beriman tidak akan melalaikan kecintaan pada tuhan-Nya. Sebagai wujud rasa syukur, maka Islam pun menyeruhkan kepada orang tua yang mampu, untuk menunaikan aqiqah.
Menunaikan aqiqah berarti turut menghidupkan sunnah Nabi SAW. Saat ini menunaikan aqiqah semakin mudah. Bagi para orang tua yang tinggal di Bali, dan baru saja dianugerahkan buah hati, dapat menunaikan aqiqah melalui aqiqah bali.
Aqiqah Bali siap melayani Anda secara optimal untuk menunaikan ibadah Aqiqah. Selamat bagi para ayah, bunda yang sekian lama menanti buah hati, dan kini Allah telah memberikan kebahagiaan tersebut.